Aku tak pernah tau bagaimana akhir perjalanan ini. Tidak juga kamu.
Aku tak pernah tahu jalan seperti apa yang akan kuhadapi. Tidak juga kamu
Aku tak pernah tahu seberapa jauh perjalanan ini. Tidak juga kamu
Aku tak pernah tahu kejutan seperti apa yang akan ku dapati. Tidak juga kamu
Aku tak pernah tahu jalan yang kuambil adalah jalan terbaik atau tidak. Tidak juga kamu
Yang ku tahu ketika aku berhenti maka aku tak akan pernah mencapai akhir. Begitu juga kamu
Yang ku tahu ketika aku tidak lagi berjalan maka aku tak kan pernah mendapatkan kejutan ditengah perjalanan ini. Begitu juga kamu
Yang kutahu setiap kali aku malangkah maka ujung perjalanan ini akan semakin dekat. begitu juga kamu
Karena sejatinya aku dan kamu tak pernah benar-benar tahu tentang ujung perjalanan kita. Yang aku dan kamu tahu bahwa kita harus terus berjalan agar kita bisa menyaksikan sendiri akhir perjalanan kita.
Terus mengalir seperti air yang tak pernah berhenti sampai ia benar-benar tiba di akhir perjalanannya, muara. Meski jalan yang ia lalui tak selalu mulus, terkadang berbatu, terkadang terhalang pohon besar. Meski ia tak pernah tahu akhir perjalanannya di lautkah, di danau kah, di wadukkah ia tetap terus mengalir.
Bogor, 26 April 2014
Komentar
Posting Komentar