Beberapa hari lalu aku memutuskan untuk pindah ke suatu
negeri. Negeri itu sangat jauh dari negeri ku yang sekarang. Dari gosip yang ku
dengar negeri itu sangat aneh. Aku tertarik untuk pindah ke negeri itu justru
karena hal tersebut. Kenapa? Untuk membutktikan bahwa gosip yang beredar selama
ini bukanlah sekedar hoax.
Hari ini tepat satu minggu aku berada disini. Sebenarnya tak
ada yang mencolok dari negeri ini. Sama seperti negeriku sebelumnya, negeri ini
subur, banyak pohonnya, karena negeri ini selalu diberkahi hujan sepanjang
tahun. Masyarakatnnya pun hidup seperti pada umumnya pagi bekerja dan sorenya
pulang kerumah. Karena negeri ini subur, kebanyakan masyarakatnya hidup sebagai
petani.
Hanya satu keanehan yang aku (baru) jumpai disini,
masyarakatnya senang melihat sampah. Bagi masayarakat disini menemukan sampah
dijalan dan ditempat umum seperti mendapatkan durian runtuh, sangat senang. Lalu
apakah negeri ini penuh dengan sampah? TIDAK. Justru sebaliknya negeri ini
sangat bersih dari sampah. Bahkan untuk menemukan 1 bungkus permen saja kau
harus berkeliling seharian menyusuri setiap jalan, setiap gang, dan itu-pun belum
tentu kau mendapatkan satu bungkusan permen.
Merasa sangat janggal dengan hal tersebut, aku putuskan
untuk menemui pemimpin negeri ini. “hai pemimpin yang terhormat, aku merasa
aneh sekali dengan negeri ini. Kenapa masyarakat disini sangat senang menemukan
sampah? Apakah mereka kau iming-imingi dengan emas atau berlian yang banyak
apabila menemukan sampah?”. Pemimpin itu-pun tersenyum “tidak anak muda. Dahulunya
negeri ini juga sama seperti negerimu. Banyak sampah bertebaran dimana-mana. Mereka
juga dahulunya dengan gampang mebuang
sampah sembarangan. Jalan penuh sampah bertebaran, sungai-sangai mampet karena
tumpukan sampah, perumahan penduduk gampang sekali terkena banjir karena air
tak mengalir dengan semestinya”
“lantas bagaimana negeri ini sekarang begitu bersih pemimpin?”
“ceritanya cukup lama anak muda. Tapi pada dasarnya memang harus dari kesadaran
diri sendiri. Sekarang ini semua penduduk disini sudah sangat menyadari bahwa
kebersihan itu adalah sebagian dari iman. Mereka sangat menyadari bahwa meski
perbuatan kecil akan mendapat pahala dari Allah, meski itu hanya memungut
sampah ditempat umum. Jika itu Lillah pahalanya sungguh besar. Bayangkan saja,
jika seseorang membuang kulit pisang di jalan tanpa ada seorangpun yang
memungutnya apa yang akan terjadi?. Meski itu hanya sebuah kulit pisang. Jika seseorang
menginjak kulit pisang tersebut maka orang tersebut bisa saja jatuh. Dengan membuang
kulit pisang itu, paling tidak kau telah menghindarkan sesorang jatuh
terpeleset karena menginjak kulit pisang.
Sama saja halnya dengan memungut sampah lain ditempat umum, setidaknya
kau membantu orang lain untuk merasa nyaman dan sehat. Bukankah dua hal itu
sangat penting? Jika semua orang nyaman dan sehat ibadah mereka kepada
Allah-pun akan lancar, dengan begitu kau pun tentu mendapat kebaikan karena
telah membantu orang lain lancar dengan ibadahnya. Jadi semua orang disini
sangat berlomba untuk mendapatkan kebaikan, dan sangat hati-hati agar mereka
tidak mendatangkan keburukan kepada yang lain. Begitulah anak muda”
Komentar
Posting Komentar