Beberapa waktu lalu saya diundang untuk
menghadiri visitasi AUN (sejenis lembaga akreditasi skala ASEAN) jurusan
di kampus. Ceritanya saya hadir sebagai perwakilan alumni. Pikir saya
sih ya itu monitoring biasa jadi saya juga biasa nanggepinnya.
Sebelumnya saya dan yang lain dikasih dokumen sama dosen buat
dipelajari, tentunya dokumen tersebut in English. Saya pikir masih
biasa, soalnya kadang kuliah ppt dari dosen toh juga pake English.
Karena itu dokumen sangat banyak dan saya ga betah buat pelajari
lama-lama jadilah saya Cuma liat-liat plus tanya-tanya sama temen
mengenai dokumen tersebut, intinya gambaran tentang departemen gitu.
Jreng jreng…. Hari yang dinantipun tiba. Dengan santainya saya berangkat untuk menghadiri pertemuan. Say hallo sama kakak kelas dan temen2. Pertemuannya masih lumayan lama setelah saya datang, jadilah silaturrahmi dulu dengan yang lain. Satu persatu kakak kakak alumni dan dosen juga berdatangan. Dengar-dengar dari bisik tetangga ternyata pertemuannya in English NJLEPP…. “mampus gw… mana b.inggris masih belepotan parah”. Ya sudah, mungkin ga bakalan sehoror yang dipikirin.
Para alumni lainpun mulai berdatangan. “loh… ini kok yang dateng para alumni canggih semua” gimana ga tambah uring-uringan coba.
Jreng jreng.. pertemuan pun dimulai. Suasana mulai menegangkan, dan benar saja pertemuan dilaksanakan FULL ENGLISH..
Pertemuan singkat yang berlangsung selama 1 jam tersebut berasa 1 abad (lebay si…) tapi berhasil menyeret saya untuk bangun terus cuci muka “DUNIA INI LUAS LOH. Ga Cuma sebatas yang lo pikir selama ini, dimana lo bisa menggunakan bahasa dalam semua kondisi”. Pertemuan satu jam yang berhasil menyadarkan saya bahwa bahasa inggris yang saya punya kalau ga bisa dikatakan parah berarti PARAH BANGET. Pertemuan 1 jam yang berhasil menyadarkan saya akan pentingnya bahasa inggris saat ini. Dan yang pasti pertemuan satu jam yang berhasil membangkitkan kembali gairah-gairah menuntut ilmu, merangsang syaraf-syaraf yang mungkin sempat istirahat untuk kembali berakitvitas menjalankan fungsinya dengan bijak, kembali belajar dan belajar…
Jreng jreng…. Hari yang dinantipun tiba. Dengan santainya saya berangkat untuk menghadiri pertemuan. Say hallo sama kakak kelas dan temen2. Pertemuannya masih lumayan lama setelah saya datang, jadilah silaturrahmi dulu dengan yang lain. Satu persatu kakak kakak alumni dan dosen juga berdatangan. Dengar-dengar dari bisik tetangga ternyata pertemuannya in English NJLEPP…. “mampus gw… mana b.inggris masih belepotan parah”. Ya sudah, mungkin ga bakalan sehoror yang dipikirin.
Para alumni lainpun mulai berdatangan. “loh… ini kok yang dateng para alumni canggih semua” gimana ga tambah uring-uringan coba.
Jreng jreng.. pertemuan pun dimulai. Suasana mulai menegangkan, dan benar saja pertemuan dilaksanakan FULL ENGLISH..
Pertemuan singkat yang berlangsung selama 1 jam tersebut berasa 1 abad (lebay si…) tapi berhasil menyeret saya untuk bangun terus cuci muka “DUNIA INI LUAS LOH. Ga Cuma sebatas yang lo pikir selama ini, dimana lo bisa menggunakan bahasa dalam semua kondisi”. Pertemuan satu jam yang berhasil menyadarkan saya bahwa bahasa inggris yang saya punya kalau ga bisa dikatakan parah berarti PARAH BANGET. Pertemuan 1 jam yang berhasil menyadarkan saya akan pentingnya bahasa inggris saat ini. Dan yang pasti pertemuan satu jam yang berhasil membangkitkan kembali gairah-gairah menuntut ilmu, merangsang syaraf-syaraf yang mungkin sempat istirahat untuk kembali berakitvitas menjalankan fungsinya dengan bijak, kembali belajar dan belajar…
Komentar
Posting Komentar