Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

masih tentang manusia itu...

dulu aku pernah bercerita bukan? ahhhh mungkin tidak di box ini, atau sudah terbawa arus banjir, diterbangkan angin atau terbakar matahari.. entah dimana... mungkin juga, sudah tercecer dalam lembaran-lembaran yang tak terurus... Tapi, masih tentang manusia itu.... hei...!! ya... kau dengan kemeja kotak merah marun apa yg sedang kau pikirkan atau apa yg sedang kau lakukan di puncak sana sudahkah kau memperoleh apa yang kau cari atau kau masih berkutat mengumpulkan puing2mu tentang siapa apa dimana kpan ahh aku masih saja ingin tahu setiap sel diotak, tuts keybord, pulpen kertas tak sabar ingin melanjutkan ceritamu.. _L.A._

Setelah 4 tahun dibogor akhirnya “Berhasil” mencapai Cifor…..

Mungkin banyak yang tertawa, termasuk saya juga menertawakan diri sendiri…. Pliss deh… udah 4 tahun dibogor belum pernah ke cifor… tapi ga pa2 itu wajar… yang penting akhirnya “berhasil” hohoho… Sebenarnya cifor cukup recomanded lo buat mengisi kekosongan akhir peka dari pada tidur2 imut sambil ngitungin cicak dikamar kosan… Atau buat yang mau belajar sambil menikmati hijaunya   pepohonan dan melihat orang memancing (walaupun ada tulisan “dilarang memancing”) hihi atau lagi yang mau naik bebek-bebekan juga bisa… :D Danau Cifor \^o^/ kangkung yang lagi mekar sampah dipojokan danau ulah tangan2 yg tak bertanggung jawab danau dari sudut lain pohon -pohon pinggir danau ditengah rerumputan pinggir danau :p tempat nyantai pohon cute :D bisa gelar tikar juga lo... tempat nyantai 2 naik bebek2an mewujudkan mimpi bue cimi tak lupa makan es kelapa muda :P selamat berkunjung ke cifor \^o^/

Teruntuk ditengah keramaian

Teruntuk yang berada ditengah keramaian, pikirku Semoga dikuatkan dan diteguhkan. Seperti katamu, mata terpejam namun hati tak redam Sebait cerita melahirkan sejuta cahaya Tak kan bising meski ditengah gaduh suara Tak kan tertutup meski di tengah keramaian yang ku tau sudah lebih dari 3 kali evolusi Teruntuk yang berada ditengah keramaian, pikirku Semoga bergerak ke yang lebih baik. Bernyanyi ditengah gaduh suara Berlenggok ditengah keramaian Ada di kehampaan Tak kan ku beri anti-bakteri karena memang bukan bakteri Tak kan kuberi anti-virus karena bukan virus Tak kan kubunuh karena bukan musuh Tapi akan ku dorman-kan Entah sampai kapan, sampai esok, lusa, sebulan, setahun lagi atau mungkin juga tak akan terbangun hingga expired oleh masa Teruntuk yang berada ditengah keramaian, pikirku Sampai jumpa di ‘keramaian terindah’ _Lathifah azzahra_

Maaf

“Keberadaanya laksana mentari yang menghangatkan, embun yang menyejukkan Ketiadaannya bagai dingin yang membekukan, tuli yang mengheningkan Satu kata yang mampu membungkam beribu kata namun juga mampu melahirkan berjuta cerita Tiada nya memenjarakan tawa memerdekakan air mata.. Tiada namun ada” MAAF Siapa yang tak kenal kata ini? Saya rasa hampir semua orang tau, bahkan anak TK pun mengerti dan sudah menggunakannya. Tentu kita juga ingat saat masih kecil dulu saat berantem dengan teman, ibu gurupun menyuruh kita minta maaf , walaupun terkadang sambil bersungut-sungut tak rela. Namun tetap dilakukan, bukan? Sebagai symbol saling memaafkan ibu guru menyuruh bersalaman. Maka saat tangan berjabat dan senyum terukir maka runtuhlah sudah kemarahan dan kebencian.   Namun katanya, bagi “orang dewasa” tak semudah itu…   Mungkin bagi kita yang katanya “orang dewasa” terlalu banyak hal yang dipikirkan sehingga kata Maaf itupun terasa berat terucap. Berbagai alasanpun di